Simbol-simbol Paskah dan maknanya

|
Sejarah Paskah
Selain dari Natal yang sekarang ini sudah banyak disekularisasi dan dikomersialkan, satu dari dua hari besar umat Kristen adalah Paskah. Bagi umat Kristen, Paskah berarti hari kebangkitan Kristus Yesus yang juga berarti kemenangan atas maut, tapi di lain pihak, Paskah di beberapa negara di Eropa juga dirayakan sebagai hari datangnya musim semi. Paskah, yang awalnya disebut  eastre, awalnya dirayakan pada beberapa hari, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Tapi dalam awal tahun 325, Kaisar Romawi Constantine melalui Konsili Nicacea mengeluarkan suatu aturan yang disebut dengan  Easter Rule, yakni hari Paskah hanya boleh dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama penuh dan/atau setelah  vernal equinox atau hari pertama musim semi. Berhubung hari pertama musim semi itu biasanya dirayakan pada tanggal 21 Maret, maka hari Paskah nantinya sering dirayakan antara 22 Maret dan 25 April tiap tahunnya. Mengapa Paskah dirayakan pada hari Minggu? Karena menurut kepercayaan bangsa Romawi kuno hari Minggu adalah hari yang dipersembahkan kepada matahari sebagai lambang dari kehidupan. Jadi orang-orang pada zaman itu mengharapkan musim menanam sesudah Paskah ini akan menjadi musim menanam yang menguntungkan.
Menurut Pusat Sastra dan Kebudayaan Anak-Anak Universitas Florida, asal-usul telur dan kelinci saat Paskah sudah terjadi sejak abad ke-13, ketika Jerman masih menyembah dewa dan dewi. Eostra Teutonik adalah salah satu dewi yang mereka sembah. Untuk menghormati dewi kesuburan dan musim semi, manusia di zaman itu mengadakan pesta di Vernal Equinox dan simbol yang mereka gunakan sebagai penanda kesuburan adalah kelinci dan telur. Karena, kelinci identik dengan tingkat reproduksi yang tinggi. Sedangkan telur merupakan simbol kuno dari kesuburan. 

Sedangkan, legenda kelinci Paskah pertama kali didokumentasikan tahun 1500-an, kemudian pada tahun 1680, muncul cerita pertama tentang kelinci yang bertelur dan menyembunyikannya di taman. Legenda ini dibawa ke Amerika Serikat tahun 1700-an ketika imigran Jerman menetap di Pennsylvania. Menurut tradisi, anak-anak membuat sarang kelinci dalam bentuk keranjang di pojok tersembunyi di rumah mereka. Lalu jika anak-anak tersebut tidak nakal, kelinci Paskah akan bertelur warna-warni di sarang tersebut.

Musim Paskah ini sendiri mempunyai beberapa tradisi atau lambang yang sudah mendarah daging sehingga tidak mungkin dilewatkan tiap Paskah, antara lain adalah:

1. Telur Paskah
Tradisi telur Paskah muncul, percaya atau tidak, bermula dari sebuah promosi perusahaan yang memproduksi permen di Eropa. Telur ini sebenarnya merupakan lambang dari kesuburan. Dalam agama Kristen, Paskah adalah momen yang cukup penting. Paskah adalah hari ketiga setelah Jumat Agung, menandakan hari kebangkitan Kristus. Kebangkitan inilah yang dipercaya sebagai kelahiran baru dan kemenangan atas maut. Karena itu, telur juga melambangkan pembaharuan hidup. Hal inilah yang dipegang oleh banyak orang, terutamaorang-orang Persia. Karena itu, timbullah kebiasaan untuk membagi-bagikan telur yang diwarnai dan dihias. Juga, telur Paskah biasanya diwarnai merah. Kenapa? Karena merah melambangkan darah Kristus yang telah tercurah untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Di masa sekarang, “telur Paskah” banyak yang sudah terbuat dari plastik ataupun permen coklat.

2. Kelinci Paskah
Dari semua simbol yang bermunculan pada saat Paskah, tidak ada yang dapat mengalahkan keunggulan dari simbol yang satu ini. Kelinci Paskah ini berbeda dari yang biasanya. Ia disimbolkan sebagai pengantar permen coklat. Kenapa memilih kelinci sebagai simbol Paskah? Ia dianggap sebagai pendahulu sebuah musim di mana semua bermula dari awal kembali dan semua adalah mungkin. Kedatangannya yang membawa coklat di tangannya memberikan makna bahwa ia juga mendatangkankemakmuran bagi waktu mendatang. Umat Kristen mempercayai kemakmuran itu sebagai keselamatan yang telah diberikan Kristus kepada umat manusia melalui kebangkitan-Nya.

3. Salib
Salib adalah simbol dari penyaliban (pengorbanan), lawan dari kebangkitan. Pada Konsili yang sama, Kaisar Constantine mengeluarkan aturan bahwa salib adalah lambang resmi dari Kekristenan. Salib tidak hanya menjadi simbol Paskah, melainkan juga dipakai lebih luas lagi oleh gereja-gereja, khususnya gereja Katolik, sebagai simbol iman mereka yang mengingatkan mereka atas kematian Kristus di atas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.

4. Lonceng Paskah
Tradisi lonceng ini muncul pertama kali dari Perancis atau Italia. Instrumen ini dibunyikan pada hari Kamis Putih, yaitu Kamis sebelum Paskah, lalu dibiarkan diam. Masa diam (period of silent) ini dimaksudkan sebagai masa merenung. Lonceng ini kemudian berdentang lagi pada hari Paskah pada perayaan kemenangan atas maut di mana maut berhasil dikalahkan dan hidup yang baru kembali diraih.

Ada beberapa lagi tradisi Paskah namun tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan empat yang di atas, antara lain adalah tradisi lili Paskah, memakai baju baru saat Paskah, mengadakan perjamuan makan bersama keluarga besar menyambut Paskah, dan lain-lain.

Penjelasan di atas adalah pengetahuan tentang simbol-simbol Paskah yang dilihat dari latar belakang sejarah dan kebudayaan. Tetapi satu hal yang jauh lebih penting dibandingkan semu simbol-simbol tersebut adalah apakah sebenarnya makna Paskah bagi teman-teman? Hanya sekedar festival kebudayaan, peringatan akan sejarah, atau peringatan akan Yesus Kristus yang rela datang ke dalam dunia yang fana ini untuk mati di atas kayu salib dan menebus dosa umat manusia? Semoga dalam Paskah ini kita diingatkan kembali tentang kematian Tuhan Yesus di mana kita sebagai manusia berdosa yang tidak layak telah diampuni, ditebus, dan harganya telah dibayar lunas. Apakah respon kita sebagai anak-anak Allah. Filipi 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.



 

Copyright © 2010 Data-Data Kebenaran Blogger Template by Dzignine